Jumat, 25 Juni 2010

Fakultas Ekonomi Universitas Galuh


"Fakultas Ekonomi Universitas Galuh Ciamis" merupakan salah satu fakultas tertua di Universitas Galuh yang saat ini terus menerus memperbaiki diri dari berbagai segi mulai dari administrasi sampai dengan pelayanan terhadap mahasiswa. "quality is our tradition" adalah motto yang sering digunakannya, semoga saya sebagai mahasiswa memahami makna yang terkandung didalamnya. Ciamis manjing dinamis, maju terus ciamis maju Fakultas Ekonomi

Selasa, 15 Juni 2010

Batik, Kain Tradisional Indonesia


Ini tidak mungkin untuk mengunjungi atau tinggal di Indonesia dan tidak terkena salah satu bentuk yang paling maju di negara itu seni, batik. Pada kunjungan pertama Anda ke toko batik atau pabrik Anda pasti akan mengalami rangsangan indra yang luar biasa - karena banyak warna, pola dan bau sebenarnya batik. Hanya melalui kunjungan berulang-ulang dan sedikit penelitian akan jenis desain dan asal-usul mereka menjadi nyata.

Kata batik dianggap berasal dari kata 'ambatik' yang diterjemahkan kain berarti 'dengan titik-titik kecil'. Akhiran tik berarti 'kecil dot, drop, titik atau membuat titik. Batik juga dapat berasal dari kata Jawa 'tritik' yang menjelaskan proses menolak untuk mati di mana pola disediakan pada tekstil dengan mengikat dan menjahit area sebelum mati, mirip dengan teknik tie dye. Jawa fase lain untuk pengalaman mistik pembuatan batik, Äúmbatik manah, AU yang berarti, Äúdrawing desain batik pada jantung, AU.
Sejarah Singkat

Meskipun para ahli setuju untuk tepat asal-usul batik, contoh pola resistansi pewarna pada kain dapat ditelusuri kembali 1500 tahun yang lalu ke Mesir dan Timur Tengah. Sampel juga telah ditemukan di Turki, India, Cina, Jepang dan Afrika Barat dari abad yang lalu. Meskipun di negara-negara orang-orang menggunakan teknik dye menolak dekorasi, dalam bidang tekstil, tidak ada telah mengembangkan batik untuk saat ini bentuk seni sebagai batik yang rumit sangat berkembang yang ditemukan di pulau Jawa di Indonesia.

Raja Kertajasa Jawa Timur 1294-1309Although ada menyebutkan 'kain sangat dihiasi' di transkrip Belanda dari abad ke-17, kebanyakan ahli percaya bahwa desain batik Jawa yang rumit hanya akan mungkin terjadi setelah impor kain tenun halus impor, yang pertama kali diimpor ke Indonesia dari India sekitar tahun 1800-an dan sesudahnya dari Eropa awal tahun 1815. pola Tekstil dapat dilihat pada patung-patung batu yang diukir di dinding-dinding candi Jawa kuno seperti Prambanan (AD 800), namun tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa kain batik. Ini mungkin bisa menjadi pola yang dihasilkan dengan teknik menenun dan tidak mati. Yang jelas adalah bahwa dalam abad ke-19 batik menjadi sangat maju dan sangat tertanam dalam kehidupan budaya Jawa.

Beberapa ahli merasa batik yang pada awalnya disediakan sebagai bentuk seni untuk royalti Jawa. Tentu saja itu sifat kerajaan jelas sebagai pola-pola tertentu yang disediakan untuk dipakai hanya dengan royalti dari istana Sultan. Putri dan perempuan mulia mungkin telah memberikan inspirasi untuk desain arti yang sangat halus jelas dalam pola-pola tradisional. Hal ini sangat tidak mungkin meskipun bahwa mereka akan terlibat dalam lebih dari aplikasi lilin pertama. Kemungkinan besar, pekerjaan berantakan pencelupan dan waxings selanjutnya diserahkan pada pengrajin pengadilan yang akan bekerja di bawah pengawasan mereka.

royalti Jawa dikenal sebagai pelindung besar seni dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan berbagai bentuk seni, seperti ornamen perak, wayang kulit (wayang kulit) dan orkestra gamelan. Dalam beberapa kasus, bentuk seni tumpang tindih. Jawa dalang (dalang) tidak hanya bertanggung jawab atas boneka wayang tetapi juga Tambil Miring Designan sumber penting dari pola batik. Wayang wayang biasanya terbuat dari kulit kambing, yang kemudian berlubang dan dicat untuk menciptakan ilusi pakaian boneka. boneka Digunakan sering dijual kepada wanita yang ingin menggunakan boneka sebagai pemandu bagi pola batik mereka. Mereka akan meniup arang melalui lubang yang mendefinisikan pola pakaian di boneka, untuk desain rumit salin ke kain.

ulama lain tidak setuju batik yang hanya disediakan sebagai bentuk seni untuk royalti, karena mereka juga merasa penggunaannya umum terjadi dengan rakyat, orang-orang. Ini dianggap merupakan bagian penting dari prestasi wanita muda yang ia mampu menangani canting (alat seperti pena yang digunakan untuk menerapkan lilin pada kain) dengan jumlah yang wajar keterampilan, tentu sama pentingnya dengan masakan dan seni rumah tangga lainnya untuk Jawa Tengah perempuan.

Batik Indonesia warisan budaya dunia tak benda


Secara histori batik dikenal di Indonesia sejak abad ke-17, saat itu media lukis yang digunakan dalam pembuatan batik adalah daun lontar dengan berbagai motif binatang dan tumbuhan. Dalam perkembangannya corak batik kemudian meluas menjadi motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang dan sebagainya.

khasanah Budaya yang teramat banyak di Indonesia membuat corak batik kian beragam dengan kandungan simbol dan filosofi dari tiap-tiap motif yang dihasilkan. Sejarah lahirnya batik di tanah air sangat di pengaruhi oleh perkembangan kerajaan-keraan kuno seperti Majapahit maupun kerajaan-kerajaan yang tumbuh sebelumnya. Awalnya batik hanya dikerjakan di lingkungan keraton dan hanya digunakan oleh keluarga kerajaan dan para pengikutnya, namun demikian akhirnya batik pun meluas dan tidak lagi dikerjaan hanya dilingkup keraton saja dikarenakan banyaknya pengikut kerajaan yang bermukin diluar kerajaan/keraton.

Batik resmi menjadi milik Indonesia pada akhir abad ke XVIII yang pada saat itu batik yang dihasilkan hanya batik tulis saja hingga abad ke-XX, batik cap baru dikenal setelah perang dunia 1 atau sekitar tahun 1920-an.

UNESCO menilai batik yang dihasilkan pengerajin Indonesia sebagai ikon budaya bangsa yang sarat akan keunikan, simbol serta filosofi yang mendalam mencakup siklus kehidupan manusia. Pemerintah Indonesia telah melakukan uji kelayakan dan research yang mendalam dengan melibatkan komunitas. ahli dan pengerajin batik di 19 provinsi di Indonesia untuk menominasikan Batik sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO dan tanggal 02 oktober 2009 menjadi momentum penting bagi Bangsa Indonesia. Dimana Batik yang menjadi salah satu aset budaya Indonesia dengan berbagai macam corak yang dihasilkan oleh para pengerajin batik tanah air secara turun temurun akhirnya diakui oleh dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, badan dunia dari PBB yang membawahi bidang kebudayaan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Selasa, 01 Juni 2010

BAJU BATIK



Baju Batik merupakan baju atau pakaian khas Indonesia yang bahan nya dari kain Batik. Baju Batik sekarang banyak diburu bahkan menjadi koleksi oleh semua kalangan, tidak memandang status jabatan dan usia. Apalagi setelah baju batik ditetapkan sebagai warisan budaya bangsa Indonesia oleh UNESCO. Sebagai bangsa Indonesia kita patut bersyukur karena penetapan ini merupakan sebuah penghargaan yang tinggi bagi bangsa dan masyarakat Indonesia.
Langsung ingin berbelanja Baju Batik ? Silahkan klik berikut =
1. Baju Batik Pria (Kemeja/Hem)
2. Baju Batik Wanita (Blus)
Selain Baju Batik, kami juga menyediakan Bahan Batik Seragam (bisa di pasang gambar logo Instansi / Perusahaan) dan Kain Batik (untuk seragam keluarga saat acara Wisuda/Pernikahan/dll)
Baju Batik banyak sekali motifnya. TokoKerajinanJogja.com special menyediakan baju batik yang bisa dibeli secara online, yaitu baju batik online khas Jogjakarta. Anda tinggal memilih baju batik yang cocok (baik kemeja batik / hem batik untuk pria maupun blus batik untuk wanita).


Baju Batik di Indonesia
Pada awalnya baju batik kerap dikenakan pada acara acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembangannya apda masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) yang menggunakan seragam batik pada hari Jumat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian sehari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari kamis atau jumat.
Baju batik Indonesia juga dikenakan di Malaysia
Setiap hari Kamis, semua pegawai negeri lelaki di Malaysia diharuskan memakai baju batik mulai 17 Januari 2008. Ketua Pengarah Jabatan Perkhidmatan Awam Tan Sri Ismail Adam telah membagikan kepada semua jabatan kerajaan.
Sebelum ini peraturan memakai baju batik hanya pada hari Sabtu saja. Kemudian diubah kepada hari ke-1 dan hari ke-15 setiap bulan.

Batik


Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik

Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3]

Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4]

Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.

Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]

Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.